Dalam bisnis logistik, penggunaan kata warehouse, distribution center dan fulfillment center seringkali digunakan secara bergantian untuk merujuk pada penyimpanan stok atau barang sebuah bisnis. Sehingga, banyak orang yang salah kaprah dan mengira ketiganya memiliki makna yang sama. Padahal, mereka sebenarnya memiliki perbedaan yang penting untuk diketahui Anda sebagai pebisnis e-commerce. Mari kita bahas apa saja perbedaannya pada artikel kali ini.
Apa itu Warehouse
Pada dasarnya, warehouse merupakan gedung atau tempat penyimpanan barang secara massal untuk jangka waktu tertentu hingga pendistribusian dilakukan.
Maka dari itu, fokus fungsi warehouse biasanya untuk menyimpan inventory dalam skala besar saja, tanpa embel-embel kegiatan kompleks lainnya. Umumnya, penggunaan warehouse ditujukan kepada bisnis skala besar seperti perusahaan wholesale dan bisnis B2B.
Beberapa perusahaan skala besar terkadang memiliki gudang mereka sendiri untuk menyimpan barang atau stok berlebih. Namun, untuk bisnis skala kecil hingga sedang, menyewa gudang dapat menjadi pilihan yang lebih efisien dan tepat.
Apa itu Distribution Center atau Pusat Distribusi
Distribution center atau yang biasa disebut pusat distribusi dalam Bahasa Indonesia adalah tempat yang digunakan oleh pabrik atau perusahaan ritel untuk menyimpan barang-barang dan produk mereka sebelum dikirimkan ke penjual atau pengusaha grosir. Karenanya, distribution center pun ditujukan untuk keperluan B2B (business to business).
Usia barang yang disimpan di distribution center pun cenderung lebih singkat karena pentingnya pengiriman barang atau produk dalam waktu cepat. Umumnya perusahaan ritel atau pabrik memiliki distribusi center mereka sendiri untuk dikirimkan ke mitra-mitra pengusaha atau penjual lainnya sebelum sampai ke tangan pembeli.
Apa itu Fulfillment Center
Berbeda dengan warehouse, fulfillment center merupakan tempat penyimpanan inventory yang meliputi aktivitas pendistribusian produk kepada pelanggan. Biasanya fulfillment center dikelola oleh penyedia logistik pihak ketiga (3PL).
Dibanding warehouse, penyimpanan dan pergerakkan inventory pada fulfillment center lebih cepat berubah sesuai dengan permintaan pelanggan secara real-time.
Fokus utama fulfillment center tidaklah hanya mengelola penyimpanan inventory, namun juga menjalankan kegiatan packing, pengiriman, dan tracking. Selain itu, fulfillment center juga menerima permintaan pengembalian barang dan pengiriman ulang untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Tingginya kebutuhan akan solusi yang didesain khusus sesuai kebutuhan tiap bisnis mendorong Flexofast menyediakan fulfillment center yang fleksibel. Layanan yang ada memudahkan pebisnis dalam mengelola supply chain yang kompleks dan dinamis, dimulai dari aktivitas inbound, inventory management, outbond, pengiriman, dan packaging dengan Warehouse Management System (WMS) yang canggih.
Baca Juga: 7 Hal Dasar Yang Harus Di Cek Saat Hendak Memilih Jasa Fulfillment
Perbedaan Warehouse, Distribution Center, dan Fulfillment Center
Secara garis besar, ketiganya merupakan penyimpanan barang dengan perbedaan fungsi yang cukup signifikan. Berdasarkan pembahasan sebelumnya, terdapat setidaknya tiga perbedaan utama di antara keduanya. Apa saja?
Pertama, pelanggan warehouse biasanya bersifat B2B, sedangkan fulfillment menyediakan berbagai macam fitur melebihi warehouse untuk melayani kebutuhan e-commerce dan B2C. Sementara itu, distribution center merupakan milik perusahaan ritel atau pabrik yang diperuntukkan pada pengusaha lain yang akan menjual barang tersebut.
Kedua, aktivitas pada operasi logistik warehouse, distribution center, dan fulfillment center juga berbeda. Warehouse identik dengan penyimpanan masif dan alat-alat berat seperti derek untuk melakukan penyimpanan dan pemindahan. Di sisi lain, fulfillment center tidak hanya menyimpan barang dengan alat berat, namun juga memastikan ukuran barang tersebut sesuai standar paket ketika akan dikirimkan kepada pelanggan. Lalu, distribution center aktivitasnya cenderung lebih cepat karena hanya berfungsi sebagai tempat untuk memecah volume produk dan barang. Jumlah yang masif tersebut akan dibagi ke kuantitas yang lebih kecil dan dikirimkan ke pengusaha grosir atau penjual lain.
Terakhir, tujuan dari warehouse, distribution, dan fulfillment center, warehouse utamanya berfungsi untuk menyediakan penyimpanan barang dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan, fulfillment center tidak ditujukan untuk menyimpan stok untuk waktu yang lama, karena justru fulfillment center fokus mendistribusikan produk kepada konsumen secara real-time. Sementara itu distribution center hanya berfungsi sebagai tempat persinggahan barang sementara sebelum didistribusikan lagi.
Itulah beberapa perbedaan warehouse dan fulfillment center. Tentunya bila Anda berkecimpung di dunia bisnis e-commerce dan penjualan, Anda perlu memilih gudang online terbaik serta fulfillment center yang sesuai dengan kebutuhan bisnis dan konsumen Anda. Ingin mencari tahu informasi seputar fulfillment center? Silakan cek artikel blog Flexofast lainnya.